Lingkungan Hidup

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
    Kehidupan  manusia  tidak  bisa  dipisahkan  dari  lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
    Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar  manusia  yang  memengaruhi  perkembangan  kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
    Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem  pergaulan  yang  besar  peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
B. LINGKUNGAN HIDUP
    Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup  termasuk  di  dalamnya  manusia  dan  perilakunya  yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
    Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
    Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya  didominasi  oleh  tumbuhan.  Tetapi  jika  berada  di  dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
    Unsur  sosial  budaya,  yaitu  lingkungan  sosial  dan  budaya  yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya  sistem  nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
    Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa  yang terjadi  jika air  tak  ada  lagi  di  muka  bumi  atau  udara  yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
C. PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN
    Kehidupan  merupakan  suatu  sistem  yang  melibatkan  ketergantungan di antara unsur-unsur yang membentuk suatu lingkungan hidup. Kehidupan masyarakat yang tenang, aman, dan sejahtera, bukan hanya ditentukan oleh unsur manusia sebagai anggota masyarakat, melainkan juga ditentukan oleh keadaaan unsur hayati maupun unsur fisik lain yang mendukung kelangsungan hidup.
1. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
    Nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha  memperoleh  sumber  penghidupannya  dari  proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya. Apa yang terjadi jika tempat mereka memperoleh sumber penghidupan tersebut  mengalami  kerusakan,  sehingga  tidak  lagi  produktif? Tentunya semuanya akan mengalami kerugian dan kehilangan sumber kehidupannya.
2. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain
    Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal  itulah  terjalin  interaksi  sosial  yang  menunjukkan  ketergantungan antarmanusia  dengan  sesamanya.  Melalui  proses  interaksi  sosial manusia  mampu mencapai kesejahteraan  bagi  hidupnya.
3. Lingkungan  sebagai  Wahana/Tempat  bagi  Kelanjutan Kehidupan
    Tumpahnya  minyak  mentah  di  laut  lepas  akibat  kebocoran kapal  tanker,  merupakan  salah  satu  berita  buruk  bagi  pola  kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya.  Keadaan  tersebut  menunjukkan  bahwa  kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
4. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal (Habitat)
    Kalian  tentu  bisa membayangkan  bagaimana  jika  suasana lingkungan di tempat kediaman kalian penuh dengan sampah yang bau, bising, penuh asap pabrik maupun kendaraan, air yang keruh, dan listrik yang padam. Tentu sangat tidak nyaman tinggal di kawasan seperti itu bukan? Demikian halnya tumbuhan maupun hewan tidak mampu mempertahankan hidupnya jika keadaan lingkungannya berubah. Ikan tidak bisa bertahan hidup di darat dan kambing tak dapat hidup di air. Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu  sebagai  tempat  tinggal.

No comments:

Post a Comment