Pengertian, Tugas dan Jenis-jenis Sistem Operasi

1. Pengertian dan Tugas Sistem Operasi
    Sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang mengatur semua sumber daya dalam komputer. Sumber daya ini dapat berupa perangkat keras (hardware) maupun program aplikasi.
Secara garis besar, tugas sistem operasi sebagai berikut.
a. Sebagai penghubung antara pengguna dan program aplikasi.
Sistem operasi juga bertugas sebagai penghubung antara pengguna komputer dan program-program yang ada dalam komputer. Nah, itulah sebabnya perintah yang diberikan pengguna dapat dimengerti komputer.
b. Sebagai tempat meletakkan program aplikasi.
Sistem operasi juga berperan sebagai tempat “menanamkan” program aplikasi. Sebagai contoh, suatu komputer menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP.  Agar komputer dapat digunakan membuat gambar, kamu perlu menambahkan program aplikasi misalnya Adobe Photoshop. Nah, Adobe Photoshop ini tidak dapat diinstall jika belum ada sistem operasi di dalam komputer.
c. Mengatur sistem kerja dalam komputer.
Sistem kerja komputer akan kacau jika tidak ada sistem operasi. Ya, dewasa ini penggunaan komputer bersifat multitasking (digunakan untuk berbagai keperluan dalam satu saat).  Misalnya kamu menggunakan komputer untuk membuka internet sekaligus mendengarkan lagu. Nah, jika tidak ada pengaturan atau pembagian sumber daya, kinerja komputer akan kacau.
2. Jenis Sistem Operasi
    Di pasaran, kamu dapat menemukan berbagai macam sistem operasi. Di Indonesia, sistem operasi keluaran Microsoft paling banyak digunakan. Selain keluaran Microsoft, kamu dapat pula menggunakan sistem operasi Linux, Unix, atau Mac OS. Seperti apakah sistem-sistem operasi itu? Ayo, simak jawabannya dalam uraian berikut.
a. Microsoft Windows versi 95 hingga versi Vista
Dapat dikatakan bahwa sistem operasi produksi Microsoft ini telah merajai dunia. Microsoft telah mengeluarkan sistem operasi Microsoft Windows 95, Microsoft Windows 98, Microsoft Windows ME, Microsoft Windows 2000, Microsoft Windows NT, Microsoft Windows XP, Microsoft Windows Vista, dan Microsoft Server 2008. Mungkin saat ini kamu sering mendengar istilah sistem operasi Microsoft Windows Vista. Sistem operasi ini dirilis sejak tahun 2007 sebagai pengganti Microsoft Windows XP. Meskipun demikian, Microsoft Windows XP masih banyak digunakan. Bahkan, menurut situs Wikipedia (www.en.wikipedia.org), pada bulan November 2008 Microsoft Windows XP menguasai sekitar 66.31% dari total penggunaan sistem operasi di dunia.
b. Sistem operasi Microsoft Disk Operating System (MS-DOS)
Sistem operasi MS-DOS dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft. Jika menggunakan MS-DOS, kamu harus mengetikkan teks yang mengartikan perintah tertentu. Kamu tidak boleh salah mengetikkan perintah.  Jika salah, komputer tidak akan melakukan perintah yang kamu berikan. Dengan pemakaian yang lebih sulit dibanding pemakaian Microsoft Windows, sistem operasi MS-DOS kurang populer. Apalagi jika pengguna komputer masih baru. Meskipun begitu, MS-DOS memiliki manfaat tersendiri, misalnya untuk memeriksa jaringan internet.  Saat ini kamu masih dapat menjumpai sistem operasi MS-DOS. Biasanya sistem operasi ini disatukan dalam sistem operasi Windows.
c. Sistem Operasi Mac OS
Mac OS singkatan dari Macintosh Operating System. Sistem operasi ini kurang populer di Indonesia. Meskipun begitu, banyak pula pengguna sistem operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan Macintosh ini.
d. Sistem Operasi Linux
Meskipun belum pernah melihat atau menggunakan, mungkin kamu akrab dengan istilah Linux. Ya, sistem operasi ini memang terkenal. Salah satu sebabnya adalah sistem operasi Linux bersifat open source. Open source artinya boleh  digunakan, disebarkan, diubah, disalin, dan sebagainya. Akibatnya, kamu tidak akan dituduh sebagai pembajak sistem operasi. Sistem operasi Linux diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 1991. Beliau adalah warga negara Finlandia.
e. Sistem Operasi Unix
Sistem operasi Unix diciptakan untuk jaringan komputer. Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan cara ini komputer-komputer tersebut dapat bertukar data atau menggunakan printer bersama. Unix diciptakan oleh perusahaan AT&T Bell Laboratories.

Pesan Syair dan Pengertiannya

Pesan Syair
    Tahukah kalian tentang syair? Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab  syu'ur yang berarti perasaan. Kata  syu'ur berkembang menjadi kata  syi'ru  yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.
1. Syair Panji
    Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Contoh syair panji adalah  Syair Ken Tambuhan  yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
2. Syair Romantis
    Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.
3. Syair Kiasan
    Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan".
4. Syair Sejarah
    Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.
5. Syair Agama
    Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayat cerita nabi, dan (d) syair nasihat.

Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen

Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen
    Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berwujud prosa. Cerpen ada yang bersifat fiktif dan nonfiktif. Cerita yang ditampilkan dalam sebuah cerpen biasanya hanya sepenggal peristiwa yang terjadi pada seseorang dan fokus cerita terletak pada tokoh utamanya. Cerpen biasanya juga diterbitkan dan dibukukan dalam bentuk kumpulan yang disebut buku kumpulan cerpen.
    Akan tetapi, sebelum kalian berlatih menganalisis nilai kehidupan pada cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen, terlebih dulu kalian harus memahami tentang unsur-unsur intrinsik yang ada  di  dalamnya.  Pada umumnya, unsur intrinsik cerpen meliputi hal-hal berikut ini.
1. Tema  adalah sumber gagasan/ide cerita atau gagasan pokok yang dikembangkan menjadi sebuah karangan.
2. Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur gabung (gabungan dari alur maju dan alur mundur).
3. Tokoh  adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan tritagonis (tokoh ketiga).
4. Sudut pandang  adalah tempat atau titik dari mana seseorang melihat objek karangan.
5. Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan sosial yang digunakan pengarang  dalam menyusun cerita.
6. Amanat  adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita.
    Bila kalian cermati, tokoh-tokoh di dalam cerpen mempunyai sifat dan melakukan aktivitas seperti kehidupan manusia sesungguhnya. Dengan kata lain, cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut.
    Di dalam setiap karya sastra (termasuk cerpen) terkandung beberapa nilai yang dapat diteladani atau dipetik hikmahnya. Ada pun nilai-nilai tersebut antara lain:
1. nilai moral atau keagamaan yaitu nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan agama;
2. nilai kemanusiaan atau sosial yaitu nilai yang berkenaan dengan masyarakat;
3. nilai etika atau susila atau norma yaitu nilai yang berkenaan dengan budi bahasa,  sopan santun; dan
4. nilai estetika atau keindahan yaitu nilai yang berkenaan dengan seni dan keindahan.

Peralatan Komunikasi Zaman Dahulu

1. Papyrus
    Menurutmu apa jadinya bila tidak ada kertas? Wah, tentunya tidak akan ada buku, koran, majalah, dan surat menyurat. Kertas merupakan alat untuk menulis yang biasa digunakan sehari-hari. Kamu juga menggunakannya, bukan? Tahukah kamu pada zaman dahulu orang juga sudah mengenal kertas. Saat itu orang mengenalnya dengan sebutan Papyrus. Papyrus digunakan untuk mencatat sebuah kejadian atau untuk menyimpan data-data perhitungan. Kertas ini terbuat dari daun tumbuhan papyrus.  Tanaman papyrus tumbuh di daerah sungai Nil. Tanaman ini hanya dapat hidup di daerah yang lembab dan basah. Daunnya panjang dan tinggi.  Serat pohon ini juga terkenal kuat.   Hal ini dapat dibuktikan dengan masih tersimpannya teks-teks yang terbuat dari kertas papyrus di perpustakaan Mesir Kuno. Cara membuat kertas dari papyrus ini sangat mudah. Orang-orang zaman dahulu hanya perlu melapisi, membasahi, dan mengeringkan daun papyrus. Namun, sayangnya keberadaan dan penggunaan kertas papyrus tidak dapat berkembang karena mulai tergeser dengan adanya kulit binatang yang dapat digunakan untuk menulis.
2. Bereguh
    Ada berbagai cara yang dilakukan masyarakat untuk dapat berkomunikasi. Hal ini juga dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pelosok.  Agar mereka dapat saling berkomunikasi dengan lancar dan mudah, dibuatlah sebuah alat komunikasi sederhana. Salah satu alat komunikasi yang dibuat adalah Bereguh. Bereguh merupakan alat komunikasi tradisional masyarakat Aceh yang penggunaannya dengan cara ditiup. Bereguh ini dapat menghasilkan beberapa nada, tergantung cara meniupnya. Bereguh digunakan untuk berkomunikasi dalam jarak yang berjauhan atau ketika berada dalam hutan. Bereguh terbuat dari tanduk kerbau. Saat ini bereguh sudah jarang digunakan lagi.
3. Kulkul
    Alat komunikasi tradisional peninggalan leluhur lainnya adalah Kulkul. Kulkul serupa kentongan yang terbuat dari kayu berongga. Kulkul digunakan oleh masyarakat Bali untuk mengumpulkan warga. Cara menggunakan kulkul dengan dipukul seperti kentongan di Jawa. Ketika kulkul dipukul, semua orang akan berusaha mendengarkan dan mengartikan irama kulkul kemudian melaksanakannya.
    Bagi masyarakat Bali, kulkul mempunyai nilai sakral dan keramat. Oleh karena itu, untuk membuat kulkul harus melalui proses yang panjang. Ada tahap-tahap tertentu untuk membuatnya, mulai dari memilih kayu,  menebang, dan akhirnya membuatnya. Untuk tiap tahapan dilakukan berbagai macam upacara untuk menghasilkan kulkul yang memiliki kekuatan magis dan suci.
    Sesuai kegunaannya kulkul dibagi menjadi empat jenis, yaitu Kulkul Dewa, Kulkul Bhuta, Kulkul Manusa, dan Kulkul Hiasan. Kulkul Dewa dibunyikan untuk memanggil para dewa. Kulkul Bhuta dibunyikan untuk memanggil Bhuta Kala agar keadaan alam menjadi aman dan tenteram. Kulkul Manusa dibunyikan untuk kegiatan manusia baik yang sudah disepakati seperti pertemuan, gotong royong, maupun keadaan yang mendadak terjadi seperti banjir,  kebakaran, dan lain sebagainya.  Sedangkan Kulkul Hiasan merupakan kulkul yang dibuat indah dengan diberi hiasan-hiasan. Kulkul hiasan ini biasanya digunakan untuk souvenir. Setiap jenis kulkul mempunyai irama yang berbeda-beda. Kulkul diletakkan di tempat khusus yang diberi nama Bale Kulkul.  Sampai sekarang kulkul masih digunakan oleh masyarakat Bali.

Undang-Undang Agraria

Undang-Undang Agraria
    Dalam pertemuan di parlemen Belanda, Frans van Putte, de Wall, dan Thorbecke yang berasal dari kaum liberal menyampaikan gagasan perlunya menerapkan prinsip liberalisme ekonomi di tanah jajahan.  Menurut  kaum  liberal,  kehidupan  perekonomian  akan berjalan lancar jika ketentuan berikut ini dipatuhi, yaitu:
a. Swasta mempunyai hak untuk memiliki alat-alat  produksi.
b. Anggota masyarakat bebas untuk melakukan tindakan ekonomi.
c. Pemerintah tidak mencampuri urusan rumah tangga perekonomian.
    Berdasarkan hal tersebut pihak penguasa swasta diberi kesempatan seluas-luasnya menjalankan roda perekonomian di wilayah Hindia-Belanda. Sebagai perwujudan kemenangan kaum liberal, pemerintah Belanda mengeluarkan Undang-Undang Agraria tahun 1870 (Agrarische Wet 1870) yang berisi pokok-pokok aturan sebagai  berikut.
a. Gubernur jenderal tidak diperbolehkan menjual  tanah.
b. Gubernur jenderal dapat  menyewakan tanah menurut ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
c. Tanah-tanah  diberikan  dengan  hak  penguasaan  selama  waktu tidak  lebih  dari  75  tahun  sesuai  ketentuan.
d. Gubernur  jenderal  tidak  boleh  mengambil  tanah-tanah  yang dibuka oleh rakyat.
Tujuan pemberlakuan Undang-Undang Agraria adalah:
a. Melindungi  hak  milik  petani  atas  tanahnya  dari  penguasaan pemodal asing.
b. Memberi peluang kepada pemodal asing untuk menyewa tanah dari penduduk Indonesia.
c. Membuka kesempatan kerja kepada penduduk Indonesia terutama di bidang buruh perkebunan.
    Pengaruh positif pemberlakuan Undang-Undang Agraria adalah:
a. Rakyat  Indonesia  diperkenalkan  kepada  pentingnya  peranan lalu  lintas  uang  (modal)  dalam  kehidupan  ekonomi.
b. Tumbuhnya  perkebunan-perkebunan  besar  meningkatkan jumlah produksi tanaman ekspor jauh melebihi produksi semasa berlakunya  sistem  tanam  paksa,  sehingga  Indonesia  mampu menjadi penghasil kina terbesar nomor 1 di dunia.
c. Rakyat Indonesia  merasakan  manfaat  sarana  irigasi dan transportasi yang dibangun pihak perkebunan.
    Karena mendapat sorotan tajam, akhirnya pada tahun 1900 pemerintah  Belanda  menghentikan  Undang-Undang  Agraria  1870 tersebut.

Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (Johanes Van Den Bosch)

Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (Johanes Van Den Bosch)
    Kekosongan keuangan Belanda yang disebabkan oleh perang kemerdekaan dari Belgia maupun perang Diponegoro, mendorong Belanda untuk menciptakan suatu sistem yang dapat menghasilkan keuntungan dalam bidang ekonomi/keuangan bagi Belanda. Pada masa  kepemimpinan  Johanes  Van  Den  Bosch  Belanda  memperkenalkan culturstelsel atau  caltivitaion system  (tanam  paksa). Sistem tanan paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa.
a. Aturan sistem tanam paksa
  1) Setiap penduduk wajib menyerahkan seperlima dari lahan garapannya untuk ditanami tanaman wajib yang berkualitas ekspor.
  2) Tanah yang disediakan untuk tanah wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
  3) Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah kolonial.  Setiap  kelebihan  hasil  panen  dari  jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat.
  4) Tenaga  dan  waktu  yang  diperlukan  untuk  menggarap tanaman wajib  tidak  boleh  melebihi  tenaga  dan  waktu  yang diperlukan untuk menanam padi atau kurang lebih 3 bulan.
  5) Mereka  yang  tidak  memiliki  tanah,  wajib  bekerja  selama 66 hari atau seperlima tahun di perkebunan pemerintah.
  6) Jika terjadi kerusakan atau kegagalan panen menjadi tanggung  jawab  pemerintah  (jika  bukan  akibat  kesalahan petani).
  7) Pelaksanaan  tanam  paksa  diserahkan  sepenuhnya  kepada kepala desa.
b. Pelaksanaan tanam paksa 
    Dalam kenyataannya, pelaksanaan  cultur stelsel banyak terjadi penyimpangan, karena berorientasi pada kepentingan imperialis,  di  antaranya:
  1) Jatah tanah  untuk  tanaman  ekspor  melebihi  seperlima  tanah garapan, apalagi tanahnya subur.
  2) Rakyat lebih  banyak  mencurahkan  perhatian,  tenaga,  dan waktunya  untuk  tanaman  ekspor,  sehingga  banyak  tidak sempat  mengerjakan  sawah  dan  ladang  sendiri.
  3) Rakyat tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
  4) Waktu  pelaksanaan  tanaman ternyata  melebihi  waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan yang terus-menerus.
  5) Setiap kelebihan  hasil  panen  dari  jumlah  pajak yang  harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan  kepada  rakyat.
  6) Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani.
c. Akibat tanam paksa
  1) Bagi Belanda, tanam paksa membawa keuntungan melimpah, di antaranya:
    a) Kas Belanda menjadi surplus (berlebihan).
    b) Belanda  bebas  dari  kesulitan  keuangan.
  2) Bagi Indonesia, Akibat adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa, maka membawa akibat yang memberatkan rakyat  Indonesia,  yaitu:
    a) Banyak tanah  yang  terbengkalai,  sehingga  panen  gagal.
    b) Rakyat makin  menderita.
    c) Wabah penyakit  merajalela.
    d) Bahaya kelaparan yang melanda Cirebon memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri.
    e) Kelaparan  hebat  di  Grobogan,  sehingga  banyak  yang mengalami kematian  dan  menyebabkan  jumlah  penduduk menurun tajam.
d. Penentangan tanam paksa
    Tanam  paksa  yang  diterapkan  Belanda  di  Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Orang yang menentang tanam paksa terdiri dari:
  1) Golongan pendeta Golongan ini menentang atas dasar kemanusiaan. Adapun tokoh  yang  mempelopori  penentangan  ini  adalah  Baron  Van Hovel.
  2) Golongan liberal Golongan liberal terdiri dari pengusaha dan pedagang, di antaranya:
    a) Douwes  Dekker  dengan nama  samaran  Multatuli  yang menentang tanam paksa  dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar.
    b) Frans Van de Pute dengan mengarang buku berjudul Suiker  Constracten  (Kontrak Kerja).
e. Penghapusan pelaksanaan tanam paksa secara bertahap
    Di Sumatra Barat ,sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847,  ketika  penduduk  yang  telah  lama  menanam kopi secara bebas  dipaksa  untuk  menanam  kopi  untuk  diserahkan  kepada pemerintah  kolonial.  Begitu  juga  di  Jawa,  pelaksanaan  sistem tanam paksa ini dilakukan melalui jaringan birokrasi lokal.
    Berkat  adanya  kecaman  dari  berbagai  pihak,  akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap:
  1) Tahun  1860  tanam  paksa  lada  dihapus.
  2) Tahun 1865  tanam  paksa  nila  dan  teh  dihapus.
  3) Tahun 1870 tanam paksa semua jenis tanaman, dihapus kecuali kopi di Priangan.
    Selain  di  Pulau  Jawa,  kebijaksanaan  yang  hampir  sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Sumatra Barat, Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di dua tempat pertama. Adapun lada merupakan tanaman utama  di  dua  wilayah  yang  kedua.  Di  Minahasa,  kebijakan yang  sama  kemudian  juga  berlaku  pada  tanaman  kelapa.

Pemerintahan Inggris di Indonesia

Pemerintahan Inggris di Indonesia (1811–1816)
    Setelah Inggris berhasil menguasai Indonesia kemudian memerintahkan Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia dan memulai tugasnya pada tanggal  19 Oktober 1811.
Kebijaksanaan  Raffles selama  memerintah  di  Indonesia:
a. Di bidang ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Raffles menetapkan kebijakan berupa:
  1) Menghapus segala kebijakan Daendels, seperti  contingenten/ pajak/penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (landrente).
  2) Semua tanah dianggap milik negara, maka petani harus membayar  pajak  sebagai  uang  sewa.
    Namun  upaya  Raffles  dalam  penerapan  sistem  pajak  tanah mengalami kegagalan karena:
  1) Sulit  menentukan  besar  kecilnya  pajak  bagi  pemilik  tanah, karena  tidak  semua  rakyat  mempunyai  tanah  yang  sama.
  2) Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
  3) Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
  4) Masyarakat desa belum  mengenal sistem uang.
b. Di bidang pemerintahan pengadilan dan sosial
Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berupa:
  1) Pulau  Jawa  dibagi  menjadi  16  karesidenan  termasuk  Jogjakarta dan Surakarta.
  2) Masing-masing karesidenan  mempunyai  badan  pengadilan.
  3) Melarang perdagangan budak.
c. Di bidang ilmu pengetahuan
Dalam  bidang  pengetahuan,  Raffles  menetapkan  kebijakan berupa:
  1) Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
  2) Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga  tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
  3) Raffles  menulis  buku  “History of Java ”  dan  merintis  pembangunan Kebun Raya Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai  jenis tanaman  di Indonesia  bahkan dari berbagai penjuru dunia.
    Pemerintahan  Raffles  tidak  berlangsung  lama  sebab  Pemerintahan Napoleon di Prancis pada tahun 1814 jatuh. Akibat berakhirnya kekuasan Louis Napoleon 1814,  maka diadakan Konferensi London.
Isi Konferensi London antara lain:
  1) Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dahulu direbut Inggris.
  2) Penyerahan Indonesia oleh Inggris kepada Belanda berlangsung tahun 1816.
  3) Jhon  Fendall  diberi  tugas  oleh  pemerintah  Inggris  untuk menyerahkan kembali Indonesia kepada Belanda.
    Belanda menerima penyerahan Inggris melalui Komisi Jenderal yang terdiri dari 3 orang, yaitu Elaut, Van der Cappelen, dan Buykes. Sejak saat itu terjadi perubahan kekuasaan di Indonesia dari tangan Inggris ke tangan Belanda. Belanda menunjuk Van Der Cappelen sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda.

Pengalihan Kekuasaan VOC kepada Kerajaan Belanda

Pengalihan Kekuasaan VOC kepada Kerajaan Belanda
a. Pembubaran VOC
    Memasuki akhir abad ke-18 kejayaan VOC mulai merosot.
Hal ini disebabkan oleh faktor internal dalam tubuh VOC itu sendiri
maupun faktor eksternal di luar VOC yang menggerogoti
keberadaan VOC.
    Adapun faktor internal yang menyebabkan kemerosotan
VOC adalah:
  1) Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi.
  2) Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan
VOC yang sangat luas.
    Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC
adalah:
  1) Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke
tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
  2) Reaksi penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam
bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan
tenaga.
Keadaan yang kian parah dan mengkhawatirkan menyebabkan
Belanda mengambil sikap, pada tangal 31 Desemnber 1799
VOC dibubarkan dan pemerintah kolonial di Indonesia mulai
dkendalikan langsung oleh pemerintah kerajaan Belanda.
b. Pemerintaham Herman W. Daendels
    Sejak Belanda jatuh ke tangan Prancis pada tahun 1795,
Belanda diubah namanya menjadi republik Bataaf dan diperintah
oleh Louis Napoleon, adik kaisar Napoleon Bonaparte. Di samping
itu, pemerintah Prancis mengkhawatirkan keadaan di Pulau Jawa
sebagai daerah jajahan Belanda akan direbut oleh Inggris yang
saat itu tidak berhasil dikuasai oleh Prancis. Oleh karena itu, pada
tanggal 1 Januari 1808 Louis Napoleon mengutus Herman W.
Daendels ke Pulau Jawa.
    Pada tanggal 15 Januari 1808 Daendels menerima kekuasaan
dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan
Pulau Jawa dari serangan Inggris, karena Inggis telah
menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda.
    Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh
Daendels, antara lain:
  1) Meningkatkan jumlah tentara dengan jalan mengambil dari
berbagai suku bangsa di Indonesia.
  2) Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
  3) Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon.
  4) Membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan, sepanjang
kurang lebih 1.100 km.
  5) Membangun benteng-benteng pertahanan.
    Dalam rangka mewujudkan langkah-langkah tersebut
Daendels menerapkan sistem kerja paksa (rodi). Selain menerapkan
kerja paksa Daendels melakukan berbagai usaha untuk
mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris. Langkah tersebut
antara lain:
  1) Mengadakan penyerahan hasil bumi (contingenten).
  2) Memaksa rakyat-rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah
Belanda dengan harga murah (verplichte leverantie).
  3) Melaksanakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban yang dibebankan
kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi.
  4) Menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing seperti
kepada Han Ti Ko seorang pengusaha Cina.
    Daendels merupakan penguasa yang disiplin, tegas, dan kejam,
sehingga dikenal sebagai gubernur jenderal yang bertangan besi.
Ia juga dijuluki Tuan Besar Guntur atau Jenderal Mas Galak.
Tindakan Daendels ini di mata orang Belanda sendiri ternyata sangat
dibenci. Daendels juga menjual tanah milik negara kepada
pengusaha swasta asing, berarti ia telah melanggar undang-undang
negara. Hal tersebut mengakibatkan ia dipanggil pulang ke
negerinya dan diganti Jenderal Jassens pada tahun 1811.
    Jassens ternyata berbeda dengan Daendels, ia lemah dan
kurang cakap. Pemerintah Jassens mewarisi situasi keamanan dan
ekonomi yang sangat buruk dan dibayang-bayangi ancaman Inggris
sewaktu-waktu. Pada bulan Agustus 1811 Inggris mendarat di
Batavia dipimpin Lord Minto. Belanda melakukan perlawanan
terhadap Inggris, tetapi tidak berhasil. Akibat serangan Inggris
tersebut Belanda menyerah dan akhirnya menandatangani
Kapitulasi Tuntang 11 September 1811.
Isi Perjanjian Tuntang adalah:
  1) Seluruh kekuatan militer Belanda yang ada di kawasan Asia
Tenggara harus diserahkan kepada Inggris.
  2) Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.
  3) Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar
Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.
    Isi pokok Perjanjian Tuntang tersebut membawa pengaruh
langsung bagi bangsa Indonesia, yaitu wilayah Nusantara
diserahkan kepada EIC (Inggris) yang bermarkas di Calcuta India.
Akibat Kapitulasi Tuntang tersebut Indonesia jatuh ke tangan
Inggris.

Terbentuknya Kekuasaan Kolonial di Indonesia

Terbentuknya Kekuasaan Kolonial di Indonesia
a. Pelayaran Cornelis de Houtman
    Pada tahun 1595 Belanda berangkat dari Eropa di bawah
pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun
1956 dengan mendarat di Banten. Sejak pelayaran de Houtman,
maka banyak berdiri perusahaan-perusahaan dagang Belanda yang
masing-masing memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia.
Hal inilah yang menyebabkan timbulnya persaingan antara para
pedagang Belanda. Para pedagang berusaha mendapatkan
rempah-rempah di Indonesia untuk secepatnya memenuhi muatan
kapalnya. Akibatnya harga pembelian rempah-rempah di Indonesia
meningkat. Para petani dan pedagang Indonesia memperoleh
untung, sedang di Eropa harga rempah-rempah makin merosot,
karena makin banyak tersedia di pasaran Eropa. Hal ini
berpengaruh juga terhadap harga rempah-rempah di tanah air di
kemudian hari.
b. Pembentukan VOC
    Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang Belanda dan
persaingan pedagang Belanda dengan Portugis, maka pedagang
Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk kongsi
dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oost Indishe Compagnie)
pada tanggal 20 Maret 1602. VOC adalah badan yang
bersifat partikelir, di mana para pedagang Belanda bergabung di
dalamnya.
Tujuan VOC di Indonesia antara lain:
1) Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
2) Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3) Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
    Agar VOC dapat berkembang dengan baik, pemerintah
Belanda memberikan hak Octroi (istimewa), yaitu hak untuk dapat
bertindak sebagai suatu negara.
Hak-hak tersebut antara lain:
1) Hak monopoli perdagangan dari ujung selatan Afrika ke sebelah
timur sampai ujung selatan Amerika.
2) Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan.
3) Hak memiliki mata uang sendiri.
4) Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaankerajaan
lain di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya.
    Dengan hak-hak istimewa tersebut menyebabkan perkembangan
VOC sangat pesat. Perdagangan-perdagangan Portugis
di Indonesia dapat didesak. Sebagai bukti keberhasilan itu pada
tahun 1605, VOC berhasil menguasai benteng ketahanan Portugis
di Ambon, kemudian namanya diganti menjadi Benteng Victoria.
Dengan adanya peristiwa tersebut, kekuasan Portugis di Maluku
terdesak dan hanya mampu bertahan di Timor-Timur.
c. Persaingan dagang Belanda dengan Inggris
    Mengetahui taktik perdagangan Belanda dengan membentuk
persekutuan dagang (VOC), maka Inggris juga mendirikan kongsi
dagang yang dinamakan EIC (East Indian Company) pada tahun
1600 dengan daerah operasi utamanya di Indonesia. Inggris
mengetahui bahwa Belanda menduduki Indonesia, maka Inggris
berniat merebut Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut di
bawah pimpinan Lord Minto sebagai gubernur jenderal Inggris di
Calkuta, didirikan ekspedisi Inggris untuk merebut kekuasaan
Belanda di Indonesia.
    Pada tahun 1811 Inggris berhasil merebut seluruh kekuasaan
Belanda di tanah Indonesia, sehingga kekuasan Inggris di Indonesia
berada di bawah pimpinan Raffles sampai tahun 1816.
Berdasarkan konvensi London (Convention of London) tahun
1814, Indonesia diserahkan kembali kepada Belanda karena
dianggap tidak ada untungnya.
Adapun isi pokok dari Konvensi London ialah:
1) Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan-jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana
tetap di tangan Inggris.
3) Cochain (di Pantai Malabar) diambil oleh Inggris dan Bangka
diserahkan pada Belanda sebagai gantinya.

Faktor-Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra

Kedatangan Bangsa Barat di Berbagai Daerah
    Mulai akhir abad XV bangsa Eropa berusaha melakukan
penjelajahan samudra. Faktor-faktor pendorong penjelajahan
samudra antara lain:
a. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold)
    Kekayaan yang mereka cari terutama adalah rempah-rempah.
Sekitar abad XV di Eropa, rempah-rempah pada saat itu harganya
sangat mahal. Harga rempah-rempah semahal emas (gold).
Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk industri obatobatan.
b. Adanya keingingan menyebarkan agama Nasrani (gospel)
    Selain mencari kekayaan dan tanah jajahan, bangsa Eropa
juga membawa misi khusus. Misi khusus tersebut adalah menyebarkan
agama Nasrani kepada penduduk daerah yang dikuasainya.
Tugas mereka ini dianggap sebagai tugas suci yang harus
dilaksanakan ke seluruh dunia yang dipelopori oleh bangsa Portugis.
c. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory)
    Di Eropa ada suatu anggapan bahwa apabila suatu negara
mempunyai banyak tanah jajahan, negara tersebut termasuk negara
yang jaya (glory). Dengan adanya anggapan ini, negara-negara
Eropa berlomba-lomba untuk mencari tanah jajahan sebanyak-banyaknya.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
    Dengan perkembangan paham Renaissance, ilmu pengetahuan
dan teknologi juga berkembang pesat, misalnya seperti berikut
ini.
  1) Ditemukannya Teori Heliosentris dari Copernicus yang
mengatakan bahwa pusat peredaran tata surya adalah
matahari. Planet-planet berputar mengelilingi matahari dan bumi
berputar pada porosnya. Bentuk bumi tidak rata tetapi bulat.
Hal ini mendorong orang untuk membuktikannya.
  2) Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat
digunakan untuk mengarungi samudra luas.
  3) Mulai ditemukannya mesiu untuk persenjataan. Senjata ini dapat
digunakan untuk melindungi pelayaran dari ancaman bajak laut
dan sebagainya.
  4) Ditemukannya kompas. Alat ini digunakan sebagai penunjuk
arah, sehingga para penjelajah tidak lagi bergantung pada
kebiasaan alam. Untuk menentukan arah, biasanya mereka
berpedoman pada bintang, sehingga jika angkasa tertutup awan
mereka tidak dapat meneruskan pelayarannya. Dengan
kompas, mereka bebas berlayar ke arah manapun tanpa
gangguan, baik siang maupun malam.
e. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki
    Jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki pada tahun
1453 menyebabkan bangsa Eropa mengalami kesulitan mendapatkan
rempah-rempah. Oleh karena itu, mereka berusaha
mencari sendiri daerah penghasil rempah-rempah dengan melakukan
penjelajahan-penjelajahan samudra.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan

UPAYA  PELESTARIAN  LINGKUNGAN  HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
    Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.  Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita  sesuai dengan  kapasitasnya  masing-masing.  Sekecil  apa  pun usaha yang  kita  lakukan  sangat  besar  manfaatnya  bagi  terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
    Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
    Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan  merupakan  kesepakatan  hasil  KTT  Bumi  di  Rio  de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan,  yaitu  keterbatasan  kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
    Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut: 
a. Menjamin pemerataan  dan  keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
    Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan  di  antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi  masyarakat.
c. Menjamin  keterkaitan  dan  konsistensi  antara  perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
    Pemerintah  sebagai  penanggung  jawab  terhadap  kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah  antara lain:
a. Mengeluarkan  UU  Pokok  Agraria  No.  5  Tahun  1960  yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan  UU  No.  4  Tahun  1982,  tentang  Ketentuan-ketentuan  Pokok  Pengelolaan  Lingkungan  Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah  membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
  1) Menanggulangi  kasus  pencemaran.
  2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
  3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah  mencanangkan  gerakan  menanam  sejuta  pohon. 2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
    Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya  sesuai  dengan  kemampuan  masing-masing.
    Beberapa  upaya  yang  dapat  dilakuklan  masyarakat  berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar , lahan miring/perbukitan)
    Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada  tempatnya  sehingga  menimbulkan  kerusakan.  Jika  hal  tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau  penghijauan  kembali  (reboisasi)  terhadap  tanah  yang  semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian  udara
    Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme  bernapas  memerlukan  udara.  Kalian  mengetahui  bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
    Udara yang  kotor  karena  debu  atau  pun  asap  sisa  pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu  diupayakan  kiat-kiat  untuk  menjaga  kesegaran  udara  lingkungan agar  tetap  bersih,  segar,  dan  sehat.  Upaya  yang  dapat  dilakukan untuk  menjaga  agar  udara  tetap  bersih  dan  sehat  antara  lain:
  1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di  sekitar  kita
    Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya  hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
  2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin
    Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan  cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan  industri.  Salah  satu  upaya  pengurangan  emisi  gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang  aman  bagi  lingkungan,  serta  pemasangan  filter  pada  cerobong asap pabrik.
  3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer
    Gas freon yang  digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan  lapisan  ozon  menyusut.  Lapisan  ozon  adalah  lapisan  di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan  kembali  sinar  ultraviolet  ke  luar  angkasa  yang dipancarkan  oleh  matahari.  Sinar  ultraviolet  yang  berlebihan  akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
    Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan  manusia  merupakan  salah  satu  penyebab  utama  terjadinya kerusakan  hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,  penahan  lapisan  tanah,  dan  menyimpan  cadangan  air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
  1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
  2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
  3) Menerapkan sistem  tebang  pilih  dalam  menebang  pohon.
  4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan  penebangan hutan.
  5) Menerapkan sanksi yang  berat bagi  mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
    Seperti  halnya  hutan,  laut  juga  sebagai  sumber  daya  alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang  mengancam  kelestarian  pantai  disebabkan  telah  hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
    Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
  1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman  bakau  di  area sekitar  pantai.
  2) Melarang pengambilan batu  karang  yang  ada  di  sekitar  pantai maupun  di  dasar  laut,  karena  karang  merupakan  habitat  ikan dan tanaman laut.
  3) Melarang  pemakaian  bahan  peledak  dan  bahan  kimia  lainnya dalam mencari ikan.
  4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
    Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
    Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
  1) Mendirikan  cagar  alam  dan  suaka  margasatwa.
  2) Melarang kegiatan perburuan liar.
  3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup

BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
    Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
    Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporakporandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh  fenomena  alam  yang  dalam  sekejap  mampu  merubah  bentuk muka bumi.
    Peristiwa  alam  lainnya  yang  berdampak  pada  kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
    Letusan  gunung  berapi terjadi  karena  aktivitas  magma di  perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
    Bahaya  yang  ditimbulkan  oleh  letusan gunung  berapi  antara lain berupa:
  1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
  2) Lava panas,  merusak,  dan  mematikan  apa  pun  yang  dilalui.
  3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
  4) Gas yang mengandung racun.
  5) Material  padat  (batuan,  kerikil,  pasir),  dapat  menimpa  perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa  bumi
    Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.  Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa,  namun  manusia  sama  sekali  tidak  dapat  memprediksikan kapan terjadinya gempa.
    Oleh  karena  itu,  bahaya  yang  ditimbulkan  oleh  gempa  lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung  maupun  tidak  langsung,  di  antaranya:
  1) Berbagai bangunan roboh.
  2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
  3) Tanah longsor akibat guncangan.
  4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
  5) Gempa yang terjadi  di  dasar  laut  dapat  menyebabkan  tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
    Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi.  Bagi  wilayah-wilayah  di  kawasan  California,  Texas,  sampai di kawasan Asia seperti  Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan  bencana  musiman.  Tetapi  bagi  Indonesia  baru  dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
    Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan  keadaan  atmosfer  bumi,  termasuk  gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.  Serangan angin topan  (puting  beliung)  dapat  menimbulkan  kerusakan  lingkungan hidup dalam bentuk:
  1) Merobohkan bangunan.
  2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
  3) Membahayakan penerbangan.
  4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
    Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan  hidup.
    Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia,  antara  lain:
a. Terjadinya  pencemaran  (pencemaran  udara,  air,  tanah,  dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya  banjir,  sebagai  dampak  buruknya  drainase  atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya  hutan.
    Beberapa  ulah  manusia  yang  baik  secara  langsung  maupun tidak  langsung  membawa dampak pada kerusakan lingkungan  hidup antara  lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan  liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan  rawa-rawa  untuk  pemukiman.
e. Pembuangan  sampah  di  sembarang  tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

Lingkungan Hidup

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
    Kehidupan  manusia  tidak  bisa  dipisahkan  dari  lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
    Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar  manusia  yang  memengaruhi  perkembangan  kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
    Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem  pergaulan  yang  besar  peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
B. LINGKUNGAN HIDUP
    Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup  termasuk  di  dalamnya  manusia  dan  perilakunya  yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
    Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
    Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya  didominasi  oleh  tumbuhan.  Tetapi  jika  berada  di  dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
    Unsur  sosial  budaya,  yaitu  lingkungan  sosial  dan  budaya  yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya  sistem  nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
    Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa  yang terjadi  jika air  tak  ada  lagi  di  muka  bumi  atau  udara  yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
C. PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN
    Kehidupan  merupakan  suatu  sistem  yang  melibatkan  ketergantungan di antara unsur-unsur yang membentuk suatu lingkungan hidup. Kehidupan masyarakat yang tenang, aman, dan sejahtera, bukan hanya ditentukan oleh unsur manusia sebagai anggota masyarakat, melainkan juga ditentukan oleh keadaaan unsur hayati maupun unsur fisik lain yang mendukung kelangsungan hidup.
1. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
    Nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha  memperoleh  sumber  penghidupannya  dari  proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya. Apa yang terjadi jika tempat mereka memperoleh sumber penghidupan tersebut  mengalami  kerusakan,  sehingga  tidak  lagi  produktif? Tentunya semuanya akan mengalami kerugian dan kehilangan sumber kehidupannya.
2. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain
    Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal  itulah  terjalin  interaksi  sosial  yang  menunjukkan  ketergantungan antarmanusia  dengan  sesamanya.  Melalui  proses  interaksi  sosial manusia  mampu mencapai kesejahteraan  bagi  hidupnya.
3. Lingkungan  sebagai  Wahana/Tempat  bagi  Kelanjutan Kehidupan
    Tumpahnya  minyak  mentah  di  laut  lepas  akibat  kebocoran kapal  tanker,  merupakan  salah  satu  berita  buruk  bagi  pola  kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya.  Keadaan  tersebut  menunjukkan  bahwa  kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
4. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal (Habitat)
    Kalian  tentu  bisa membayangkan  bagaimana  jika  suasana lingkungan di tempat kediaman kalian penuh dengan sampah yang bau, bising, penuh asap pabrik maupun kendaraan, air yang keruh, dan listrik yang padam. Tentu sangat tidak nyaman tinggal di kawasan seperti itu bukan? Demikian halnya tumbuhan maupun hewan tidak mampu mempertahankan hidupnya jika keadaan lingkungannya berubah. Ikan tidak bisa bertahan hidup di darat dan kambing tak dapat hidup di air. Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu  sebagai  tempat  tinggal.

Kuantitas Penduduk Indonesia

KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA
    Penduduk Indonesia tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk setiap provinsi berbeda-beda. Bila kita jumlahkan secara keseluruhan itulah yang disebut dengan “kuantitas penduduk Indonesia”.
1. Pengertian Penduduk Indonesia
    Jika kalian  mengunjungi kota-kota besar di Indonesia terutama di pusat-pusat perdagangan, kalian akan menjumpai berbagai ragam orang dengan berbagai ras, maupun suku bangsa. Apakah semua termasuk  penduduk  Indonesia?  Tentu  saja  tidak,  sebab  kemungkinan  mereka  adalah  para  wisatawan  mancanegara  atau  orangorang asing yang sedang berkunjung ke Indonesia. Lalu siapakah yang dikategorikan sebagai penduduk Indonesia itu?
    Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia  pada  saat dilakukan  sensus  dalam  kurun  waktu  minimal  6  bulan.
2. Sumber Data Penduduk
    Untuk  mengetahui  bagaimanakah  keadaan  penduduk berkaitan dengan kuantitas penduduk di suatu negara diperlukan data yang lengkap dengan melakukan:
a. Sensus penduduk (cacah jiwa) , yaitu pencatatan penduduk di suatu daerah/negara pada kurun waktu tertentu. Sensus penduduk biasanya dilakukan tiap 10 tahun sekali (setiap dekade).
b. Survei penduduk, yaitu pencatatan penduduk di daerah yang terbatas  dan mengenai hal tertentu.
c. Registrasi penduduk, yaitu pencatatan data penduduk yang dilakukan secara terus-menerus di kelurahan. Misal: pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang mengubah  status  sipil  seseorang  sejak  lahir  sampai  mati.
3. Pertumbuhan Penduduk
    Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk migrasi, dan pertumbuhan penduduk  total.
a. Pertumbuhan  penduduk  alami  (Natural Population Increase), adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih  jumlah  kelahiran  dengan  jumlah  kematian.
Hal ini dapat dihitung dengan rumus:
T  =  L – M
Keterangan:
T =  jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L =  jumlah kelahiran per tahun
M =  jumlah kematian per tahun
b. Pertumbuhan penduduk migrasi  adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan  jumlah  migrasi  keluar  (emigrasi).
Hal ini dapat dihitung dengan rumus:
T  =  I  –  E
Keterangan:
T =  jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I =  jumlah migrasi masuk per tahun
E =  jumlah migrasi keluar per tahun c. Pertumbuhan penduduk total  (Total Population Growth) adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran  dengan  jumlah  kematian  ditambah  dengan  selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi.
Hal ini dapat dihitung dengan rumus:
T  =  (L – M)  +  (I – E)
Keterangan:
T = Pertumbuhan penduduk per tahun
L = Jumlah kelahiran per tahun
M = Jumlah kematian per tahun
I = Jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap) per tahun
E = Jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/ pindah ke wilayah/negara lain) per tahun
4. Migrasi atau Perpindahan Penduduk
    Pernahkah kamu memerhatikan fenomena yang  terjadi di Indonesia atau bahkan di sekitarmu sendiri saat menjelang lebaran? Ya, di Indonesia akan kita jumpai fenomena “Mudik Lebaran”. Di mana banyak orang yang meninggalkan kota-kota besar untuk pulang ke kampung halamannya. Mereka meninggalkan pekerjaannya  sejenak  di  kota  besar  dan  rela  melakukan  perjalanan jauh  yang  menghabiskan  banyak  biaya  guna  merayakan  lebaran  di kampung  halaman  bersama  keluarganya.  Setelah  lebaran  selesai, mereka pun akan kembali ke kota di mana dia bekerja (arus balik). Lalu apa  kaitan  antara  fenomena  mudik dengan  materi  perpindahan penduduk? Ya, mudik adalah contoh dari migrasi atau perpindahan penduduk. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian materi berikut.
    Migrasi atau mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
Adapun pola mobilitas penduduk meliputi:
a. Mobilitas penduduk permanen  (migrasi) ,  yang  meliputi:
  1) Migrasi internasional (migrasi  antarnegara)  yang terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
      a) Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap  ke dalam sebuah negara.
      b) Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
      c) Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara  asalnya.
  2) Migrasi nasional (migrasi lokal) ,  terdiri dari:
      a) Urbanisasi,  yaitu  perpindahan  penduduk  dari  desa  ke kota.
      b) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.
      c) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa.
      d) Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya.
b. Mobilitas penduduk nonpermanen (sirkuler),  yang  meliputi:
  1) Mobilitas ulang alik atau mobiltas harian , yakni penduduk yang karena pekerjaannya harus melakukan perjalanan  dari  tempat  tinggalnya  ke  tempat  bekerjanya  di lain  daerah.
  2) Mobilitas bermusim, yakni penduduk yang karena pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu menetap  di  suatu  daerah  dan  dalam  jangka  waktu  tertentu kembali ke tempat tinggalnya.
5. Kepadatan  Penduduk
    Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan.
Macam-macam  kepadatan  penduduk  antara  lain:
a. Kepadatan penduduk fisiologis  adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah yang dapat diolah.
b. Kepadatan  penduduk  ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk   dengan  luas  wilayah  tetapi menurut  kapasitas produksinya.
c. Kepadatan penduduk aritmatik adalah  perbandingan  jumlah penduduk dengan luas seluruh wilayah dalam setiap km2.
Rumus:
Kepadatan Penduduk Aritmatika: Jumlah penduduk (jiwa) Luas/seluruh wialyah (km2)
d. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara penduduk yang mempunyai aktivitas di sektor pertanian  dengan luas tanah (daerah) yang dapat diolah untuk pertanian.
Rumus Kepadatan Penduduk Agraris: Jumlah penduduk yang bertani(jiwa)/Luas seluruh lahan pertanian (km2)

#km2 adalah kilometer persegi
#/ adalah dibagi

Pengaruh Letak Astronomi Indonesia

PENGARUH LETAK ASTRONOMI INDONESIA
    Jika  kalian  mengamati  dengan  saksama  peta  ataupun  globe, akan kalian  temukan adanya garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Adapun garis bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan. Garis-garis tersebut merupakan garis khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka bumi. 
    Letak astronomi adalah letak suatu tempat  berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6o  LU – 11o  LS   dan antara 95o  BT 141o  BT.
    Wilayah  Indonesia  paling  utara  adalah  Pulau  Weh  di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada  di 6o  LU. Wilayah Indonesia  paling  selatan  adalah  Pulau  Roti  di  Nusa  Tenggara  Timur yang  berada  pada  11o  LS.  Wilayah  Indonesia  paling  barat  adalah di ujung utara Pulau Sumatra yang berada pada 95o  BT. Adapun wilayah  Indonesia paling  timur  di  Kota  Merauke  yang  berada  pada 141o  BT.
1. Garis Lintang
    Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan selatan. Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0o. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.
    Berdasarkan letak lintangnya, wilayah Indonesia berada di antara  6o  LU – 11o  LS. Hal ini menyebabkan Indonesia beriklim tropis  dengan  ciri-ciri:
a. memiliki curah hujan yang tinggi,
b. memiliki  hujan  hutan  tropis  yang  luas  dan  memiliki  nilai ekonomis yang tinggi,
c. menerima penyinaran matahari sepanjang tahun,
d. banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara  cukup tinggi.
2. Garis Bujur
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180o  garis bujur timur (BT) dan 180o  garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0o  dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah.
    Letak astronomi Indonesia yang berada di antara 95o  BT 141o BT menjadikan Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu:
a. Daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi seluruh Sumatra,  Jawa,  Madura,  Kalimantan  Barat,  Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia Barat memiliki selisih waktu 7 jam  lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
b. Daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tengara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
c. Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu  Indonesia  bagian  timur  memiliki   selisih  waktu  9  jam lebih  awal  dari  GMT.

Letak Geografis di Indonesia dan Perubahan Musim

HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN PERUBAHAN MUSIM DI INDONESIA
    Wilayah Indonesia berada di antara 6o  LU – 11o  LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim yakni musim kemarau dan penghujan  yang bergantian setiap enam bulan sekali.Musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Adapun musim penghujan  berlangsung antara bulan Oktober sampai April. Terjadinya perubahan musim ini  disebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari  setiap tahun.
1. Peredaran Semu Matahari.  
    Tahunan Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari  dari khatulistiwa  menuju  garis  lintang  balik  utara  23½o  LU,  kembali  ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23 ½o LS  dan kembali lagi ke khatulistiwa.
    Hal tersebut berpengaruh pada letak tempat terbit dan terbenamnya  matahari  yang  setiap  hari  tidaklah sama. Setiap  hari akan terjadi  pergeseran  dari  letak  terbit/terbenamnya  dibandingkan dengan letak yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga dapat  diketahui  bahwa  yang  berubah  adalah  posisi  bumi  terhadap matahari.
    Akibat dari  perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut,  maka  mengakibatkan   terjadinya  pergeseran  semu  letak terbit/terbenamnya matahari.
2. Terbentuknya Angin Muson
    Perubahan letak  terbitnya matahari berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari pada wilayah yang berkaitan langsung dengan tempat lintasan peredaran semu matahari tersebut. Salah satu akibat dari peredaran semu tahunan matahari adalah terjadinya perubahan  gerakan  angin  yang  dikenal  dengan  nama  angin  muson. Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu:
a. Angin  muson  barat
    Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan  semu  matahari  di  belahan  bumi  selatan.  Hal  ini menyebabkan  tekanan  udara  maksimum  di  Asia  dan  tekanan udara  minimum  di  Australia,  maka  bertiuplah  angin  dari  Asia ke Australia (tekanan tinggi ke rendah). Karena angin melalui Samudra Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai Maret di Indonesia  terjadi  musim  penghujan.
b. Angin muson timur
    Bertiup mulai bulan April sampai September, di mana kedudukan semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan  udara  di  Asia  rendah  dan  tekanan  udara  di  Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering.  Oleh  karena  itu  Indonesia  saat  itu  mengalami  musim kemarau.

Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia dan Upaya Perlindungannya

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
    Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai  potensi  kekayaan  alam,  melainkan  juga  berperan  sebagai paru-paru dunia.
    Keberadaan hutan tropis yang subur  merupakan surga bagi aneka  satwa,  mulai  dari  berbagai  jenis  hewan  melata,  mamalia, aneka ragam serangga sampai  pada jenis burung.
Faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna:
1. faktor  bentang  alam  atau  relief  tanah,
2. faktor manusia,
3. faktor  iklim,  mencakup  curah  hujan,  temperatur  udara,  angin, dan kelembapan udara,
4. faktor tanah.
1. Persebaran Flora di Indonesia.
    Beberapa jenis tumbuhan  ada yang bersifat endemik, yaitu jenis tumbuhan yang hanya terdapat di Indonesia. Tumbuhan di Indonesia  juga  menunjukkan   gejala  cauliflora,  yaitu  adanya   bunga dan  buah  pada   batang  dan  dahan,  serta  tidak  pada  pucuknya. Misalnya  belimbing,  durian,  nangka,  duku.
    Aneka ragam jenis flora (dunia tumbuhan) bisa dijumpai di dalam hutan. Lalu apakah yang dimaksud dengan hutan itu?
    Menurut UU Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967, hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
a. Jenis hutan berdasarkan iklim  digolongkan   sebagai  berikut.
1) Hutan hujan tropis, dengan ciri-ciri:
    a)  pohonnya berdaun lebar,
    b)  daunnya menghijau  sepanjang tahun,
    c)  terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat  sejenis  rotan.
2) Hutan musim,  terdapat  di  daerah  tropis  yang  memiliki musim hujan dan kemarau. Ciri-ciri hutan musim  adalah:
    a)  pohonya   jarang,
    b)  ketinggian pohon antara 12 - 35 meter,
    c)  pada musim kemarau daunnya meranggas dan musim penghujan  bersemi.
3) Hutan sabana atau savana , yaitu padang rumput yang diselingi  pepohonan  perdu.  Hutan  savana  atau  sabana banyak terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relatif kurang. Di wilayah Indonesia, padang sabana banyak dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
4) Hutan bakau atau mangrove, merupakan hutan khas di daerah pantai tropik. Keberadaan hutan bakau sangat membantu mengamankan pantai dari  bahaya  abrasi,  yakni pengikisan  lapisan  tanah  oleh  gelombang  laut.  Kerusakan pantai disebabkan karena menipisnya hutan bakau yang banyak ditebang manusia.
b. Berdasarkan jenis pohon,  hutan diklasifikasikan:
1) Hutan homogen, yakni hutan yang  ditumbuhi hanya satu jenis  tumbuhan  saja.  Misalnya  hutan  pinus,  hutan  jati. Hutan ini dibuat dengan tujuan tertentu, misal untuk penghijauan atau untuk industri. Hutan hasil reboisasi pada umumnya termasuk hutan homogen.
2) Hutan  heterogen, hutan yang ditumbuhi beranekaragam jenis tumbuhan. Hutan heterogen disebut juga sebagai hutan belukar atau hutan perawan. Misalnya hutan tropis.
c. Berdasarkan fungsinya,  hutan diklasifikasikan:
1) Hutan  lindung,  hutan  yang  berfungsi
a) Sebagai penyaring  air  ke  dalam  tanah  untuk  cadangan air  tanah  dan  menghambat  laju  perjalanan  air  di  dalam tanah. Hal ini disebut fungsi hidrologis.
b) Mencegah banjir.
c) Melindungi tanah dari erosi.
2) Hutan suaka alam , yaitu hutan yang berfungi sebagai pelindung jenis flora dan fauna tertentu. Hutan ini terdiri dari  suaka  margasatwa  dan  cagar  alam.  Misalnya  cagar alam Rafflesia Bengkulu untuk melindungi dan menjaga kelestarian Bunga Rafflesia Arnoldi.
3) Hutan produksi, hutan yang berfungsi untuk diambil hasilnya sebagai bahan industri. Misalnya hutan  jati, hutan karet, dan lain-lain.
d. Manfaat hutan
Keberadaan hutan menjadi potensi sumber daya alam yang menguntungkan bagi devisa negara. Di samping itu hutan memiliki aneka fungsi yang berdampak positif terhadap kelangsungan kehidupan manusia.
1) Manfaat langsung
Secara langsung  hutan  menghasilkan  berbagai  jenis kayu  dan nonkayu  yang  berperan  penting  sebagai  bahan produksi.
2) Manfaat tidak langsung
Secara tidak  langsung  hutan  memiliki  berbagai  fungsi, antara  lain:
a) Fungsi klimatologis, sebagai penyegar atau pembersih udara.
b) Fungsi orologis,  sebagai penyaring atau pembersih air.
c) Fungsi strategis, sebagai sarana pertahanan dan perlindungan dalam peperangan.
d) Fungsi estetis, untuk keindahan dan sarana rekreasi.
e) Fungsi hidrologis, berperan menyimpan air hujan.
2. Persebaran Fauna  di Indonesia
    Secara umum persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Kelompok  fauna Asiatis (kelompok barat) , adalah hewan yang berada  di  wilayah  Sumatra,  Kalimantan,  Jawa,  dan  Bali. Wilayah itu dulu dikenal sebagai Paparan Sunda, yang merupakan  bagian dari Benua Asia. Adapun jenis-jenis hewannya antara  lain  badak,  gajah,  rusa,  tapir,  banteng,  kerbau, kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.
b. Kelompok fauna Australis Asiatis/Peralihan (kelompok tengah) , merupakan  campuran  fauna  Asia  dan  Austalia,  meliputi  jenis hewan yang berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Wilayah kelompok tengah dan  timur dipisahkan oleh Garis Weber. Contoh  jenis fauna ini antara lain anoa, babi rusa,  komodo,  burung  maleo,  tarsius,  dan  lain-lain.
c. Kelompok  fauna  Australis (kelompok  timur), merupakan kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Contoh  fauna di wilayah ini antara lain kanguru, walabi, koala, burung cenderawasih, kakatua, kasuari, dan jenis burung berwarna lainnya.
3. Jenis Fauna yang Dilindungi  dan Upaya Pelestariannya
    Banyaknya jenis satwa yang menjadi korban perburuan manusia mengakibatkan  jumlah populasi hewan tertentu mengalami penurunan secara drastis, sehingga keberadaannya mulai terancam kepunahan. Berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Nomor 134 dan 266 tahun 1931, hewan  yang dilindungi antara lain badak, tapir, kambing hutan, trenggiling, kancil, burung dara  laut, babi  rusa,  elang  tikus  atau  alap-alap.
    Berdasarkan  SK Menteri Pertanian Nomor 421 Tahun 1970 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 327 Tahun 1972, hewan yang dilindungi adalah harimau sumatra, harimau jawa, macan kumbang, jalak bali, burung gosong, burung maleo, monyet hitam, kakatua, rusa bawean, kanguru pohon, beo nias, ikan pesut, lumbalumba,  musang. Untuk melindungi hewan tersebut didirikan cagar alam dan suaka  margasatwa,  antara  lain:
a. Di  Pulau  Jawa
Cagar alam di Pulau Jawa, antara lain:
1) Cagar alam Ujung Kulon melindungi badak, banteng, merak, rusa,  dan  buaya.
2) Cagar alam Cibodas, Cianjur,  sebagai  cadangan  air  karena wilayah tersebut curah hujannya sangat tinggi.
3) Suaka margasatwa Baluran dan Meru  Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur melindungi banteng, kerbau liar, harimau jawa, dan rusa.
4) Cagar alam Pangandaran, melindungi banteng.
5) Cagar alam Gunung Gede, Bogor, melindungi kijang dan rusa.
6) Cagar alam Pulau Dua, melindungi burung laut.
b.  Di Pulau Sumatra
1) Suaka margasatwa Gunung Leuser, Aceh Utara, melindungi orang utan, badak, gajah, dan harimau Sumatra.
2) Suaka Margasatwa Pulau Siberut, Way Kambas, dan Gunung Sakinco, melindungi harimau, tapir, beruang, rusa, badak,  gajah  sumatra.
3) Cagar alam Limbo Pati, Sumatra Barat, melindungi tapir dan siamang.
c. Di Pulau Kalimantan
Cagar alam dan suaka margastwa Tanjung Putting  dan Kutai untuk melindungi orang utan, banteng, rusa sambar.
d. Di Pulau Nusa Tenggara
Suaka margasatwa di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, melindungi komodo, kerbau liar, dan  kuda liar.
e. Di Pulau Sulawesi
Suaka margasatwa Dumoga Bone dan Gunung Tangkoko di ujung  utara  Minahasa  melindungi  anoa,  babi  rusa,  dan  kuskus.
f. Di Maluku
Suaka margasatwa Wae Nua, melindungi burung kasuari. Suaka margasatwa Pulau Baun di Kepulauan Aru untuk melindungi burung cenderawasih.

Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya Di Indonesia

PERSEBARAN JENIS TANAH  DAN PEMANFAATANNYA DI INDONESIA
    Perbedaan kondisi tanah disebabkan karena susunan mineral di dalamnya yang berbeda-beda. Karena tanah berasal dari hasil pelapukan batuan induk (anorganik) yang terbentuk dari bahan-bahan organik tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.
1. Berbagai Jenis Tanah di Indonesia
Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain: 
a. Tanah gambut  adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kekurangan unsur hara, sirkulasi udara tidak lancar, proses penghancuran  tidak  sempurna,  kurang  baik  untuk  pertanian.  Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua.
b. Tanah  mergel  adalah  tanah  campuran  dari  batuan  kapur, pasir,  dan  tanah  liat  yang  dikarenakan  hujan  yang  tidak merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara.
c. Tanah kapur  (renzina) adalah tanah yang terbentuk dari bahan  induk  kapur  yang  mengalami  laterisasi  lemah. Banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
d. Tanah endapan  atau  tanah aluvial  adalah tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air. Jenis tanah ini merupakan tanah subur dan banyak terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra  bagian  timur,  Kalimantan  bagian  barat  dan  selatan.
e. Tanah terrarosa adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah dolina  dan merupakan daerah pertanian yang subur. Daerah persebarannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara,  Maluku,  dan  Sumatra.
f. Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik), berwarna hitam, sangat subur, cocok untuk pertanian. Banyak terdapat di  Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua.
g. Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan  padat dan bahan cair yang dikeluarkan gunung berapi. Jenis tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera,  dan  Sulawesi.
h. Tanah padzol adalah  tanah  yang  terjadi  karena  temperatur dan curah hujan yang tinggi, sifatnya  mudah basah, dan subur jika terkena air. Jenis tanah ini berwarna kuning keabu-abuan dan cocok untuk perkebunan. Banyak terdapat di  pegunungan  tinggi.
i. Tanah laterit adalah  tanah  yang  terbentuk  karena temperatur  dan  curah  hujan  yang  tinggi.  Namun  jenis  tanah ini kurang subur dan banyak terdapat di Jawa  Timur, Jawa Barat,  dan  Kalimantan  Barat.
j. Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen dan tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.

Macam-macam Ras Penduduk Di Indonesia

KONDISI PENDUDUK INDONESIA
    Indonesia  merupakan  negara  kesatuan  yang  masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).
1. Pembagian Ras Penduduk Indonesia
    Berdasarkan  ciri-ciri  fisiknya, masyarakat  Indonesia  dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:
a. Kelompok ras Papua Melanezoid , terdapat di Papua/ Irian, Pulau Aru, Pulau Kai.
b. Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
c. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di  Pulau  Muna,  orang  Enggano  di  Pulau  Enggano, dan  orang  Mentawai  di  Kepulauan  Mentawai.
d. Kelompok ras Melayu Mongoloid , yang dibedakan menjadi 2(dua) golongan.
    1)  Ras  Proto  Melayu (Melayu Tua)  antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.
    2)  Ras Deutro Melayu (Melayu Muda)  antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.
    Di samping  kelompok  ras  di  atas,  masyarakat  Indonesia  juga terdiri dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi satu warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas  suatu  ras  dan  tidak  menganut  paham  rasialisme.
    Salah  satu  perekat  suku  bangsa  yang  berbeda-beda  di  Indonesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang termasuk  dalam  rumpun  bahasa  Austronesia.
2. Keanekaragaman Suku Bangsa
    Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis) yang masing-masing memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda. Menurut hasil penelitian Hilderd Geertz, Indonesia terdiri dari 300 etnis yang berbeda-beda. Adapun menurut  penelitian  MA  Jaspan,  masyarakat  Indonesia  terdiri  atas 366 etnis dengan kriteria pada bahasa daerah, kebudayaan serta susunan masyarakatnya. Lain lagi menurut penelitian Van Vollenhoven  yang  menyatakan bahwa  masyarakat  Indonesia terbagi  menjadi 19 lingkaran hukum adat  dengan berbagai suku bangsa (etnis) yang ada di dalamnya.
    Lalu apakah yang dimaksud etnik itu? Apa pula bedanya dengan ras? 
    Robertson pada tahun 1977 mengemukakan pendapatnya bahwa kelompok etnik adalah  sejumlah besar orang yang  memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain memiliki kesatuan budaya  yang  berbeda.  Hal  ini  terjadi  sebagai  akibat  dari  sifat-sifat budaya bersama dan interaksi timbal balik  yang terus menerus.
    Jika istilah ras berkaitan dengan ciri-ciri fisik tubuh, etnisitas lebih berkaitan dengan karakteristik budaya suatu kelompok tertentu.  Karakterisrik  budaya  ini  dibentuk  dan  dihasilkan  oleh  perbedaan  bahasa,  agama,  suku  bangsa,  kedaerahan,  dan  tempat  lahir.
    Hal  yang  membedakan  antara  etnis  yang  satu  dengan  yang lainnya adalah perbedaan bahasa (bahasa daerah) dan adat istiadat. Perbedaan adat istiadat  menunjukkan perbedaan kebudayaan yang nampak  dari  pola  perilaku  atau  gaya  hidup.  Pola  perilaku  orang Batak  yang  suka  bicara  terus  terang,  sehingga  terkesan  tegas  dan keras sangat berbeda dengan pola perilaku orang Jawa  Tengah (khususnya Solo dan Jogja) yang suka berbicara hati-hati penuh dengan  sindiran secara halus sehingga berkesan kurang tegas.  
    Secara rinci dapat kita uraikan tentang perbedaan antara etnis yang satu  dan  lainya,  dalam  hal:
a. Perbedaan bahasa daerah.
b. Perbedaan tata susunan kekerabatan, misalnya ada yang menganut patrilineal, matriliniel, dan parental.
c. Perbedaan adat  istiadat,  misalnya  dalam  upacara  perkawinan, upacara  adat,  hukum  adat,  dan  lain-lain.
d. Perbedaan sistem mata pencaharian.
e. Perbedaan  teknologi,  misalnya  bentuk  arsitektur  rumah/ bangunan adat, peralatan kerja tradisional.
f. Perbedaan kesenian daerah.
    Adapun  beberapa  faktor  yang  menyebabkan  perbedaan bahasa  dan  adat  istiadat  adalah:
a. Keadaan dan letak geografis yang  berbeda.
b. Pemukiman penduduk yang terpisah-pisah  di pulau-pulau terpencil yang menghambat kontak dengan  daerah lain.
c. Latar belakang sejarah yang berbeda.
d. Lingkaran hukum adat dan kemasyarakatan yang berlainan.

Lompat Jauh

Lompat Jauh Gaya Jongkok (Ortodock)
    Tujuan  lompat  jauh,  yaitu  melakukan  lompatan  dengan  hasil semaksimal  mungkin.  Lompat  jauh  adalah  gerakan  berpindah  tempat  dari  satu  tempat  ke  tempat  yang  lain  dengan  satu  kali  tolakan ke  depan  sejauhjauhnya.  Pada  lompat  jauh  terdapat  beberapa gaya,  yaitu  gaya  jongkok  (gaya  ortodock),  dan  gaya  menggantung (gaya  shepper).  Pada  materi  ini,  kalian  hanya  akan  mempelajari lompat jauh gaya jongkok (gaya  ortodock). Teknik dasar lompat jauh, antara lain sebagai berikut.
1. Awalan 
Gerakan  lompat  jauh  dimulai  dengan  awalan  atau  ancang ancang.  Melakukan  awalan  atau  ancang-ancang  dengan  lari  secepatnya  hingga  melakukan  tumpuan  di  balok  lompat  atau  papan tumpuan.  Pada  waktu  melakukan  awalan  tidak  boleh  menoleh, tetapi pikiran konsentrasi ke arah tolakan atau tumpuan.
2. Tolakan atau Tumpuan
Gerakan  tolakan  atau  tumpuan  pada  lompat  jauh  merupakan salah  satu  faktor  penentu  keberhasilan  lompat  jauh.  Oleh  karena itu,  agar  mendapat  hasil  lompatan  yang  semaksimal  mungkin, tolakan atau tumpuan harus dilakukan dengan sebaikbaiknya.
Cara  melakukan  tolakan  atau  tumpuan  adalah  sebagai berikut.
a. Tumpuan kaki pada balok lompat dilakukan dengan satu kaki terkuat.
b. Pada waktu kaki menumpu harus tepat diatas balok lompat diikuti badan condong kedepan disusul kaki yang lain diangkat kearah depan atas dengan sudut tolakan antara 40 derajat–50 derajat.
3. Melayang (Sikap Badan di Udara)
Setelah melakukan tumpuan dengan badan condong kedepan, kaki diayunkan kedepan untuk membantu berat badan keatas disusul kaki tumpu juga diayunkan kedepan. Pada waktu melayang, lutut kedua kaki sedikit ditekuk seperti sikap jongkok .Pada saat posisi kaki diayunkan kedepan yang. diikuti kedua tangan diayunkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil lompatan semaksimal mungkin.
4. Sikap Mendarat 
Pelompat jauh saat mendarat, kedua kaki ditekuk posisi jongkok dengan tumit mendarat lebih dahulu. Berat badan didorong. kedepan dan kedua lengan diluruskan kedepan. Cara pendaratan. seperti ini diharapkan lompatan jauh jatuh kebelakang lagi.
5.  Teknik Melakukan Lompat Jauh Gaya Jongkok
Cara melakukannya sebagai berikut.
a. Siswa berbaris berjajar didepan bak lompat jauh sejauh 5 meter.
b. Siswa satu persatu secara bergantian melakukan ancang-ancang atau awalan. Awalan dilakukan dengan berlari secepat cepatnya menuju balok tumpuan.
c. Setelah sampai pada balok tumpuan, siswa menumpu dengan salah satu kaki pada balok tumpuan dengan tepat. Kemudian,  lompatlah setinggi mungkin dan kaki yang satu melangkah kedepan dengan posisi badan condong kedepan. 
d. Saat melayang kedua lutut kaki ditekuk, dan mendarat dengan  posisi jongkok.

Lari Jarak Pendek

Lari Jarak Pendek
    Lari  jarak  pendek  adalah  lari  yang  menempuh  jarak  antara 50  m  sampai  dengan  jarak  400  m.  Oleh  karena  itu,  faktor  utama yang  menentukan  lari  jarak  pendek  adalah  kecepatan.  Kecepatan dalam  lari  jarak  pendek  adalah  hasil  kontraksi  yang  kuat  dan  cepat  dari  otot-otot  yang  diubah  menjadi  gerakan  yang  sangat  dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Nomor-nomor  lari  jarak  pendek  yang  dilombakan  meliputi 100  meter,  200  meter,  dan  400  meter.  Lari  jarak  pendek  biasanya disebut  lari  sprint.  Pelari  jarak  pendek  dikenal  dengan  sebutan sprinter.
1. Teknik Dasar Lari 
    Jarak Pendek Agar  dapat  mencatat  waktu  yang  sekecil-kecilnya  maka pelari  cepat  atau  bagi  pelari  jarak  pendek  harus  menguasai  teknik dasar  lari  jarak  pendek.  Adapun  teknik  dasar  lari  jarak  pendek  sebagai berikut.
a. Langkahkan  kaki  yang  lebar  dengan  tolakan  menggunakan ujung kaki.
b. Posisi  tubuh  condong  ke  depan  dengan  lengan  tangan  kanan ke arah dagu dan siku tangan ditekuk.
2. Langkah-Langkah Lari Jarak Pendek
    Langkah-langkah lari jarak pendek adalah sebagai berikut.
a. Gerakan  Start
Macam-macam  start  lari  jarak  pendek  adalah  sebagai berikut.
1)  Start Pendek (Bunch Start)
Kaki  kiri  di  depan  dan  lutut  kaki  kanan  diletakkan  di sebelah  kaki  kiri  sekitar  satu  kepal.  Kedua  tangan  dile takkan  di  belakang  garis  start  dengan  jari-jari  rapat  dan ibu jari terpisah.
2)  Start Menengah (Medium Start)
Kaki  kiri  di  depan,  lutut  kaki  kanan  diletakkan  di  sebelah  kanan  tumit  kaki  kiri  jaraknya  sekitar  satu  kepal. Kedua  tangan  diletakkan  diletakkan  di  belakang  garis start dengan empat jari-jari rapat. Ibu jari terpisah.
3)  Start Panjang (Long Start)
Kaki  kiri  diletakkan  di  depan  lutut  kaki  kanan  di  belakang  kaki  kiri,  jaraknya  sekitar  satu  kepal.  Kedua  tangan  diletakkan  di  belakang  garis  start  dengan  jari-jari rapat dan ibu jari terpisah.
b. Sikap Tubuh Saat Berlari
Sikap tubuh saat berlari adalah sebagai berikut.
1)  Sikap  tubuh  condong  ke  depan  dengan  tolakan  kaki yang sekuat tenaga.
2)  Langkah  kaki  yang  lebar  dengan  lenggang  tangan    ke arah  dagu.
3)  Tubuh dalam keadaan  rileks,  pandangan  mata  ke  depan.
4)  Gerakan kaki dengan secepatcepatnya.
c. Sarana dan Peralatan dalam Lari Jarak Pendek
1)  Lintasan Lari Jarak Pendek Perlombaan  lari  jarak  pendek  dilakukan  di  lapangan yang  dibuat  lintasan  atau  ban.  Lintasan  atau  ban  perlombaan  jumlahnya  ada  8  buah.  Lebar  setiap  lintasan berukuran 1,22 meter.
2)  Peralatan Alat  yang  digunakan  dalam  perlombaan  lari  jarak  pendek,  misalnya  sepatu  spikes,  start  block,  tiang  finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol.
3. Teknik Melakukan Lari Jarak Pendek
Pelaksanaan  teknik  lari  jarak  pendek  yang  benar  adalah sebagai berikut.
1)  Gerakan  awal,  posisi  tubuh  berdiri  di  belakang  garis start. Kemudian, lakukan sikap start jongkok.
2)  Selepas  melakukan  start  jongkok,  larilah  dengan  langkah  lebar  dan  cepat.  Pendaratan  pada  ujung  telapak  kaki dengan  lutut  dibengkokkan,  tangan  diayun  ke  depan terarah dagu dan badan condong ke depan.
3)  Setelah  berlari  kurang  lebih  berjarak  20  meter,  langkah lari  diperlebar  dan  kecepatan  ditingkatkan  sehingga memasuki garis  finish.